Bismillah.
Sebagaimana dijelaskan di dalam hadits sahih bahwa diantara tanda dekatnya hari kiamat adalah ketika ilmu dicabut oleh Allah, dan dicabutnya ilmu adalah dengan wafatnya para ulama.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إنَّ بيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ لَأَيّامًا، يَنْزِلُ فيها الجَهْلُ، ويُرْفَعُ فيها العِلْمُ، ويَكْثُرُ فيها الهَرْجُ والهَرْجُ: القَتْلُ
“Sesungguhnya menjelang hari kiamat itu akan ada hari-hari dimana turun/merebak padanya kebodohan, diangkat ilmu, dan merajalela al-harj; yaitu pembunuhan.” (HR. Bukhari)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda :
إنَّ مِن أشْرَاطِ السَّاعَةِ أنْ يُرْفَعَ العِلْمُ، ويَكْثُرَ الجَهْلُ، ويَكْثُرَ الزِّنَا، ويَكْثُرَ شُرْبُ الخَمْرِ
“Sesungguhnya diantara tanda dekatnya hari kiamat adalah ketika ilmu diangkat, kebodohan merebak, perzinaan merajalela, dan minum khamr merebak dimana-mana….” (HR. Bukhari dan Muslim)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إنَّ اللَّهَ لا يَقْبِضُ العِلْمَ انْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ العِبَادِ، ولَكِنْ يَقْبِضُ العِلْمَ بقَبْضِ العُلَمَاءِ، حتَّى إذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا اتَّخَذَ النَّاسُ رُؤُوسًا جُهَّالًا، فَسُئِلُوا فأفْتَوْا بغيرِ عِلْمٍ، فَضَلُّوا وأَضَلُّوا
“Sesungguhnya Allah tidaklah mencabut ilmu secara tiba-tiba dari para hamba. Akan tetapi Allah mencabut ilmu itu dengan mewafatkan para ulaama; sampai apabila tidak lagi disisakan seorang alim/ahli ilmu agama maka orang-orang pun mengangkat para pemimpin mereka orang-orang yang jahil/tidak paham agama; maka mereka pun ditanya lalu berfatwa tanpa ilmu; jadilah mereka sesat dan menyesatkan.” (HR. Bukhari)
Hadits-hadits yang mulia ini menunjukkan kepada kita dengan gamblang betapa besar keutamaan ilmu agama; bahwa dengan ilmu agama manusia akan berjalan di atas petunjuk dan terlepas dari belenggu kesesatan. Adapun kebodohan tentang Islam akan membawa kepada kerusakan dan kehancuran.
Ilmu agama adalah pondasi tegaknya ibadah kepada Allah; sesuatu perkara yang menjadi tujuan penciptaan jin dan manusia. Tanpa ilmu maka dunia akan diliputi oleh kegelapan syirik dan pekatnya kotoran kekafiran. Apabila sebab hidupnya hati manusia yaitu ilmu agama telah sirna; maka itu merupakan pertanda berakhirnya riwayat alam dunia. Oleh sebab itu disebutkan dalam hadits sahih bahwa hari kiamat terjadi pada seburuk-buruk manusia; yaitu mereka yang tidak mengenal Allah dan tidak menghamba kepada-Nya…
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لا تَقُومُ السَّاعَةُ، إلَّا علَى شِرارِ النَّاسِ
“Hari kiamat tidak akan terjadi kecuali pada sejelek-jelek manusia.” (HR. Muslim)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda menceritakan peristiwa menjelang kiamat :
ثُمَّ يَبْعَثُ اللَّهُ رِيحًا كَرِيحِ المِسْكِ مَسُّهَا مَسُّ الحَرِيرِ، فلا تَتْرُكُ نَفْسًا في قَلْبِهِ مِثْقَالُ حَبَّةٍ مِنَ الإيمَانِ إلَّا قَبَضَتْهُ، ثُمَّ يَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ عليهم تَقُومُ السَّاعَةُ.
“Kemudian Allah mengirimkan angin yang harumnya seperti harumnya kasturi dan lembutnya selembut sutera, maka tidaklah ia meninggalkan seorang yang dalam hatinya ada iman walaupun hanya seukuran biji tanaman kecuali angin itu akan mencabut nyawa itu, kemudian tersisa sejelek-jelek manusia dan pada mereka itulah terjadi hari kiamat.” (HR. Muslim)
Dari sinilah kita bisa melihat bahwa kemudahan untuk belajar agama dan keberadaan para ulama merupakan nikmat yang sangat besar bagi umat manusia. Oleh sebab itu sudah semestinya kita menyadari nikmat yang agung ini dan memanfaatkan waktu yang Allah berikan kepada kita untuk terus belajar dan menimba ilmu agama. Selama hayat masih dikandung badan maka selama itu pula kita butuh untuk terus belajar dan menambah ilmu.
Karena ilmu manusia itu sangat terbatas; terkadang dia tahu dan suatu saat dia lupa, terkadang dia paham dan suatu waktu dia lupa. Apalagi cobaan dan rintangan hidup ini datang silih berganti; yang kita tidak akan bisa menghadapinya dan menunaikan kewajiban dengan baik kecuali dengan cahaya ilmu dan petunjuk wahyu.
Jangan anda merasa pesimis untuk menimba ilmu agama, walaupun umur sudah tua dan rambut sudah beruban. Karena ilmu adalah cahaya dan pelita bagi kehidupan anda. Sebagaimana dikatakan para ulama; bahwa keadaan umat manusia tetap berada dalam kegelapan apabila belum terbit padanya matahari risalah. Karena risalah/wahyu merupakan cahaya, ruh dan hakikat kehidupan alam semesta. Maka bagaimana kiranya alam ini tanpa ruh, tanpa cahaya dan tanpa kehidupan… Wallahul musta’aan.
Penyusun : Redaksi www.al-mubarok.com